LAMPUNG TIMUR (LN) : Diduga Oknum Koordinator Mantri Hewan Kecamatan Pekalongan Lampung Timur, telah lakukan Dugaan Pungli Kepada para peternak Sapi yang ada di Kecamatan Pekalongan Lampung Timur.
Menurut Keterangan salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya, rabu(11/11/2020), pungutan ini sudah berlangsung sejak tahun 2017 hingga 2020 ini, pungutan itu di peruntukkan menyuntik indukkan sapi.
“Sekali suntik Rp. 80.000 mas, setiap peternakan di pungut variasi mas, yang mungut langsung oknum mantri mas, kalau dua ekor sapi ya sudah kelihatan mas saya bayar berapa, ujarnya.
Saat di konfirmasi oleh awak media, inisial HN mengakui mereka berkerja secara tim, dalam satu tim kami 3 orang mas yang kerja di lapangan, HR, ES dan saya, pungkasnya
Masih keterangan HN, benar kami memungut biaya untuk penyuntikan sapi, tapi dibawah angka Rp. 100.000 mas, HN pun mengakui mendapatkan keuntungan 20 hingga 30 jt per tahun.
” Dalam 1 tahun kami mendapatkan keuntungan kurang lebih mencapai angka 20 hingga 30 juta pertahun mas, tambahnya.
Saat awak media menanyakan Program Pemerintah SIWAB(Sapi Indukan Wajib Bunting) yang berlaku dari tahun 2017-2019 dan berganti dengan Program SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) pada tahun 2020, yang dimana pada program itu bahwasannya Pemerintah memberikan bantuan Obat bagi para peternak secara geratis, HN pun berdalih semua itu atas dasar sukarela.
“Uang itu sukarela masyarakat mas, untuk biaya transportasi kami di lapangan mas, lagi pula dibawah Rp. 100.000 mas kami mungut nya, tegasnya
Ditempat terpisah, Ketua DPC Kota Metro menyayangkan tentang adanya dugaan Pungli yang dilakukan oleh Oknum Mantri hewan yang ada di Kecamatan Lampung Timur tersebut.
” Jika Memang benar tentang adanya Dugaan Pungli yang dilakukan oleh Oknum Mantri Hewan tersebut, maka kami DPC KWRI akan segera menindak lanjuti, sesuai dengan Undang-undang yang berlaku, tembahnya.
Hingga berita ini dibuat, awak media belum bisa menghubungi Kepala Dinas Peternakan Lampung Timur. (Red)
